Pemikiran Tasawwuf Muhammad Khatib Langgeng

Abad ke-16 dan ke-17 di Aceh menyaksikan perkembangan pesat dalam pemikiran taṣawwuf, dengan karya-karya penting dari ulama terkenal seperti Ḥamzah Fanṣūrī, Shams al-Dīn Pasai, Nūr al-Dīn al-Rānīrī dan ‘Abd al-Ra’ūf al-Fanṣūrī. Namun, keberlanjutan tradisi keilmuan taṣawwuf di Aceh selepas abad ke-17 tidak banyak diketahui. Buku ini membahas tradisi taṣawwuf di Aceh pada abad ke-19 dengan menelusuri kitab Mi‘rāj al-Sālikīn karya Shaykh Muḥammad Khaṭīb Langgīn (1762–1859) sebagai sumber utama. Kajian ini memperkenalkan kitab tersebut sebagai salah satu sumber yang merekam sejarah perkembangan tradisi taṣawwuf di Aceh dan mengkaji ajaran taṣawwuf yang terkandung di dalamnya. Metodologi yang digunakan adalah analisis sejarah teks dan kandungan kitab tersebut. Kitab ini merupakan rujukan penting bagi tariqat Shaṭṭāriyyah di Aceh pada abad ke-19. Di dalamnya terdapat tatacara tariqat seperti talqin dan bay‘at, serta penjelasan aspek penting dalam taṣawwuf yang perlu diketahui oleh seorang sālik untuk mencapai kesempurnaan dalam amalan taṣawwufnya. Selain itu, Shaykh Khaṭīb Langgīn juga menyebutkan bahwa pembahasan tentang ma‘rifat sudah jarang diperkatakan pada zamannya, sehingga beliau berhati-hati dalam menjelaskan ide-ide taṣawwuf kepada murid-muridnya.